 |
Penelitian ini dilakukan untuk mencari solusi pemecahan masalah yang terjadi dalam layanan konseling individual. Selama ini klien yang konseling individual dengan cara dipanggil oleh guru pembimbing yang berarti belum kesadaran dan kebutuhan siswa asuh sendiri. Masih ada kesan guru pembimbing sebagai ”polisi sekolah”. Hal ini proses layanan konseling belum sistematis dan praktis.
Metode penelitian yang yang penulis lakukan dengan tindakan kelas atau layanan. Penelitian tindakan kelas merupakan cara praktis, efektif dan efisien bagi guru. Karena merupakan kegiatan rutin seharihari dan tidak akan mengganggu tugas pokok dan fungsinya sebagai guru pembimbing.
Adapun pelaksanaan penelitian dilakukan mulai bulan Pebruari sampai dengan bulan April tahun 2010. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII.B SMP Tamansiswa Telukbetung, Bandar Lampung.
Dengan penemuan metode pengumpulan data melalui SMS (Short Massage Service) dan pelaksanaannya dengan tahapan model ADDIE (Analyze, Design, Develop, Impement and Evaluate) dapat mengatasi permasalahan. Dari hasil penelitian, melalui SMS, meningkatkan keberanian siswa asuh menyampaikan permasalahannya. Dengat tahapan model ADDIE proses pelaksanaan layanan konseling individual guru pembimbing merasa lebih sistematis dan praktis. Penelitian Tindakan Kelas dalam pelayanan bimbingan dan konseling keadaan awal sebelum diadakan proses penelitian tindakan kelas per bulan hanya 6 klien. Siklus pertama meningkat 17 klien dan siklus kedua 31 klien.
Dengan demikian keberanian siswa menyampaikan masalah diawali melalui SMS dan sekaligus memecahkan masalah bersama guru pembimbing yang menggunakan tahapan model ADDIE untuk melaksanakan layanan konseling individual.
Kata Kunci: Konseling individual, SMS, Model ADDIE.
2 komentar:
Artikelnya Keren banget :)
Makasih :)
Posting Komentar